Ukir-ukir lah si kayu jati
Untuk dibuat sebuah jambangan
Pikir-pikir sebelum terjadi
Supaye tidak menyesal kemudian,
Hati-hatilah kalau menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hatilah di negeri orang
Jangan sampai berbuat salah
Rasa manis jangan lekas ditelan
Rasa pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Kain batik dari Jawa
Kain terjemur di Sangiran
Jangan diri supaya tidak kecewa
Lihatlah contoh kiri dan kanan
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi janganlah sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Mangga muda dibelah dua
Anak Ayam mati disanggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Pagi-pagi sarapan bubur
Disantapnya dengan hati riang
Badan menangis di dalam kubur
Teringat badan tak pernah sembahyang
Pergi ke pasar di tengah pekan
Di hembus angin jatuh ke bawah
Ilmu yang tak pernah di amalkan
Bagai pohon tak berbuah
Supaya hati tetap terjaga
Jagalah sikap agar tidak terkunci
kisah cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
Anak ayam belajar berenang
Anak itik di hutan bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau
Aneka warna awan di langit
Alam indah bagai lukisan
Harapkan cinta dari si genit
Isteri di rumah dilupakan
Angin menderu pohon bergoyang
Angin topan, hujan berderai
Bulan madu mengucap sayang
Bulan depan diajak bercerai?
Angin dingin menggigit tulang
Baju tebel harus dicari
Cerai dirujuk, kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali?
Basah kuyup kite garang deket api
Kering juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu